PUZLE TIMBUL ANJING
puzzle wudhu |
puzzle wajah |
puzzle transportasi |
puzzle telapak tangan |
puzzle sholat |
puzzle metamorfosa |
puzzle kura kura |
puzzle binatang serangga |
puzzle hijaiyah |
puzzle gajah timbul |
puzzle ngka timbul |
puzzle alat kebersihan |
puzzle abjad kura kura |
puzzle 3 dimensi mobil |
puzzle 3 dimensi kuda |
puzzle 3 dimensi gajah |
puzle 9 bentuk geometri |
puzzle siput |
anatomi 25000 |
angka digital 20000 |
balok 18 25000 |
balok kapal 25000 |
balok mobil 30000 |
bangun geometri 25000 |
boneka tanggga 20000 |
bowling 25000 |
fraksi 5 20000 |
hamer set 25000 |
palu bola loncat 20000 |
pesawat 20000 |
dino tarik 20000 |
BERMAIN ADALAH MODAL PEMBENTUKAN SKIL DI MASA DEPAN
kadang kita sebagai orang tua terlalu was was jika buah hati kita bermain dalam tempat yg kita anggap ber bahaya dan bisa menimbulkan penyakit..contohnya bermain lumpur.
sekilas memang tiada gunanya jika kita melihat anak kita bermain.tapi di situlah timbul rangsangan motorik pada anak.anak akan mampu membedakan mana yg ber bahaya dan mana yg menyenangkan.dengan demikian anak mendapatkan pelajaran dari interaksi yg tlah dia lakukan.
dan kita sebagai orang tua hanya butuh mengawasi sepak terjang anak dalam bermain.
skil atau keahlian adalah modal utama bagi seseorang demi menerapkan hidup di masa depan,atau anak tumbuh dewasa kelak.anak pintar g punya skil atau anak pintar didukung orang tua mampu tapi g ada skil.atau anak biasa saja maksutnya g begitu pintar tapi punya skil yg menonjol ,manakah yg anda pilih?
sekedar wawasan.keahlian ataupun skil bisa bermanfaat buat anak kelak,di banding anak pintar yg tidak mempunyai skil dan keahlian apapun.kita tidak tahu jadi apakah anak kita kelak.mereka mungkin tak semujur kita atau mereka mungkin lebih sengsara dari kita.apakah kita hanya mewariskan harta benda?
lalu apa yg mereka lakukan tatkala kita sudah tidak bisa mendampinginya?
sangatlah ironis melihat anak orang kaya yg hanya mengandalkan harta orang tua,tanpa ada pembakalan keahlian dan ke uletan.tapi tatkala harta dan benda tak lagi ia dapatkan apa yg bisa mereka perbuat?
dan lebih ironis lagi melihat orang tak mampu dg gaya dan pola hidup yg belagak bagaikan orang kaya.
kulit anak bukanlah model untuk di jadikan iklan sabyun,dan rambut anak bukanlah harapan untuk di jadikan model sampho.
jaman telah berubah,segalanya seba uang uang dan uang.bagi orang kaya sangatlah mudah mendapatkan pekerjan.tapi buat orang yg mampu haruskah uang menjadi jaminan.trus apa yg bisa mereka perbuat untuk menghadapi kerasnya jaman?
jawabnya adalah keahlian ,ulet,mau bekerja keras.
dan semua aspek tersebut hanya di dapatkan saat anak kita ber main.meski kita tidak menyadari fungsi dan kegunana bermain.disitulah timbul segala aspek interaksidan intelegensi.dunia anak adalah bermain dan bermainlah yg hanya menjadi dunia anak.dan kita sebagai orang tua hanya perlu memberikan dukungan moril,sarana,dan pembalajaran arti kehidupan.
dengan demikian anak akan mampu hidup dan bisa menghidupi cucu cucu kita kelak yg tak lepas dari kekejaman jaman
kadang kita sebagai orang tua terlalu was was jika buah hati kita bermain dalam tempat yg kita anggap ber bahaya dan bisa menimbulkan penyakit..contohnya bermain lumpur.
sekilas memang tiada gunanya jika kita melihat anak kita bermain.tapi di situlah timbul rangsangan motorik pada anak.anak akan mampu membedakan mana yg ber bahaya dan mana yg menyenangkan.dengan demikian anak mendapatkan pelajaran dari interaksi yg tlah dia lakukan.
dan kita sebagai orang tua hanya butuh mengawasi sepak terjang anak dalam bermain.
skil atau keahlian adalah modal utama bagi seseorang demi menerapkan hidup di masa depan,atau anak tumbuh dewasa kelak.anak pintar g punya skil atau anak pintar didukung orang tua mampu tapi g ada skil.atau anak biasa saja maksutnya g begitu pintar tapi punya skil yg menonjol ,manakah yg anda pilih?
sekedar wawasan.keahlian ataupun skil bisa bermanfaat buat anak kelak,di banding anak pintar yg tidak mempunyai skil dan keahlian apapun.kita tidak tahu jadi apakah anak kita kelak.mereka mungkin tak semujur kita atau mereka mungkin lebih sengsara dari kita.apakah kita hanya mewariskan harta benda?
lalu apa yg mereka lakukan tatkala kita sudah tidak bisa mendampinginya?
sangatlah ironis melihat anak orang kaya yg hanya mengandalkan harta orang tua,tanpa ada pembakalan keahlian dan ke uletan.tapi tatkala harta dan benda tak lagi ia dapatkan apa yg bisa mereka perbuat?
dan lebih ironis lagi melihat orang tak mampu dg gaya dan pola hidup yg belagak bagaikan orang kaya.
kulit anak bukanlah model untuk di jadikan iklan sabyun,dan rambut anak bukanlah harapan untuk di jadikan model sampho.
jaman telah berubah,segalanya seba uang uang dan uang.bagi orang kaya sangatlah mudah mendapatkan pekerjan.tapi buat orang yg mampu haruskah uang menjadi jaminan.trus apa yg bisa mereka perbuat untuk menghadapi kerasnya jaman?
jawabnya adalah keahlian ,ulet,mau bekerja keras.
dan semua aspek tersebut hanya di dapatkan saat anak kita ber main.meski kita tidak menyadari fungsi dan kegunana bermain.disitulah timbul segala aspek interaksidan intelegensi.dunia anak adalah bermain dan bermainlah yg hanya menjadi dunia anak.dan kita sebagai orang tua hanya perlu memberikan dukungan moril,sarana,dan pembalajaran arti kehidupan.
dengan demikian anak akan mampu hidup dan bisa menghidupi cucu cucu kita kelak yg tak lepas dari kekejaman jaman
Langganan:
Postingan (Atom)